https://ejournalanalis.poltekkes-kaltim.ac.id/ojs/index.php/Analis/issue/feed MMLTJ(Mahakam Medical Laboratory Technology Journal) 2023-05-25T20:24:29+08:00 Nursalinda Kusumawati ejournaltlmedis@gmail.com Open Journal Systems <p>Memuat Karya Ilmiah di Bidang Analis Kesehatan</p> https://ejournalanalis.poltekkes-kaltim.ac.id/ojs/index.php/Analis/article/view/55 The Antibacterial Power of Chinese Ketepeng Leaf Extract (Cassia alata L) On The Growth OF Methicilin-Resistant Staphylococcus aureus Bacteria 2023-05-25T20:24:06+08:00 Nabil Fadhlurrahman nabil210701@gmail.com <p>Infectious diseases are diseases caused by the entry and proliferation of microorganisms. One of the bacteria that can cause infection is Staphylococcus aureus. So far, Chinese ketepeng (Cassia alata L.) has been widely used traditionally, including as an antiparasitic, laxative, ringworm, scabies, tinea versicolor, malaria, constipation, ulcerative skin inflammation, syphilis, herpes, influenza and bronchitis. P The purpose of this study was to determine the antibacterial power of Chinese ketepeng leaf extract against the growth of Methicilin-Resistant Staphylococus aureus bacteria. The study was conducted experimentally with the samples used in this study were Chinese ketepeng leaves which were tested on Methicilin-Resistant Staphylococus aureus bacteria with 3 treatments (50%, 75% and 100%), positive control chloramphenicol 30 ug/ml. Extraction is done by maceration method. Testing the antibacterial power of the test bacteria using the disc and well diffusion method.</p> <p>The results in this study obtained an antibacterial inhibition zone in the Chinese ketepeng leaf extract of 0.00 mm. Which means that the results of the study of the antibacterial power of Chinese ketepeng leaves were not able to inhibit Methicilin-Resistant Staphylococus aureus bacteria.</p> 2023-05-24T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournalanalis.poltekkes-kaltim.ac.id/ojs/index.php/Analis/article/view/59 EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KAYU CENDANA (Santalum album L.) TERHADAP KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MODEL SEPSIS Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) 2023-05-25T20:24:09+08:00 Anis Hudriyah anishudriyah355@gmail.com <p>Sepsis merupakan kondisi klinis yang akut dan berbahaya yang disebabkan oleh serangan mikroorganisme (bakteri). Dalam penanganan sepsis membutuhkan biomarker, salah satunya adalah C-Reactive Protein (CRP) yang dapat meningkat ketika terjadinya infeksi. Ekstrak kayu cendana mengandung senyawa antibakteri dan antiinflamasi yang dapat mendenaturasikan protein pada bakteri. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui efek atau pengaruh ekstrak kayu cendana (Santalum album L.) terhadap kadar CRP tikus putih model sepsis Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen murni. Sampel penelitian ini menggunakan tikus putih sebanyak 27 ekor yang dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, model sepsis MRSA, dan model sepsis MRSA yang diberi ekstrak kayu cendana. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat untuk mengukur efek atau pengaruh pemberian ekstrak kayu cendana terhadap kadar CRP tikus putih model sepsis MRSA. Hasil penelitian didapatkan dan dianalisis dengan uji statistik MannWhitney menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna (penurunan) pada kadar CRP tikus putih model sepsis yang diberi ekstrak kayu cendana dengan nilai p value 0,040. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak kayu cendana terhadap kadar CRP pada tikus putih model sepsis MRSA.</p> <p>Kata Kunci: Sepsis, Kayu Cendana, C-Reactive Protein (CRP)</p> 2023-05-24T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournalanalis.poltekkes-kaltim.ac.id/ojs/index.php/Analis/article/view/114 Gambaran Quality Control Alat Kimia Analyzer Rayto Chemray 120 Parameter Kreatinin Di Klinik Media Farma Samarinda 2023-05-25T20:24:12+08:00 Syahraini Syahraini Syahraini402@gmail.com <p>Latar Belakang : Memasuki era globalisasi alat-alat manual dilaboratorium klinik digantikan dengan alat automatik. Salah satunya adalah Kimia Analyzer Rayto Chemray 120. Kimia analyzer Rayto Chemray 120 merupakan instrumen laboratorium klinik yang digunakan untuk pemeriksaan kimia darah salah satunya ialah parameter kreatinin. Setiap alat laboratorium harus dilakukan quality control terlebih dahulu. Quality control dilakukan untuk mengetahui kinerja alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan spesimen pasien. Hasil dari quality control alat secara rutin digunakan menentukkan nilai akurasi, presisi, dan Total Error. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai akurasi, presisi, dan Total Error dari alat Kimia Analyzer Rayto Chemray 120 parameter kreatinin di Klinik Media Farma Samarinda pada bulan Februari 2022. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif observasional, teknik pengumpulan data menggunakan data primer, bahan penelitian menggunakan serum kontrol level normal, data diperoleh dengan cara melakukan pemeriksaan bahan kontrol pada bulan Februari. Pengolahan data menggunakan software computer. Hasil: Hasil penelitian didapatkan nilai akurasi (d%) 1,37%, presisi (%CV) 10,88% dan total error 23,12%. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai akurasi yang diperoleh baik karena masih berada dalam batas maksimum menurut NKDEP, nilai presisi dan Total Error yang diperoleh tidak baik karena melebihi batas maksimum menurut CLIA. Batas maksimum akurasi (d%) berdasarkan NKDEP adalah 5%, presisi maksimum kreatinin berdasarkan CLIA adalah 6% dan batas maksimum Total Error Allowable parameter kreatinin berdasarkan CLIA adalah 15%.</p> <p><br>Kata Kunci : Akurasi, Presisi, Total error</p> 2023-05-24T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournalanalis.poltekkes-kaltim.ac.id/ojs/index.php/Analis/article/view/151 Gambaran Efek Pemberian Ekstrak Tabat Barito (Ficus deltoidea Jack) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Mencit (Mus Musculus) Yang Diinduksi Aloksan 2023-05-25T20:24:14+08:00 Andi Siti Rucmana Amriyani rucmaamri@gmail.com <p style="font-weight: 400;">Diabetes Mellitus is a disease that occurs due to increased glucose levels causing complications in the body. One alternative that can be done for the treatment of diabetes is to use tabat barito extract <em>(Ficus deltoidea Jack)</em>. The purpose of this study was to determine the effect of tabat barito extract on alloxan-induced reduction of glucose levels in mice <em>(Mus musculus)</em>. This is an experimental research type with 30 male mice which were divided into 3 groups.&nbsp; The results showed that the average glucose level of mice for the group of mice given alloxan was130.3 mg/dl on the 8th day, 218.4 mg/dl on the 14th day, and 257.8 mg/dl on the 14th day. 21 and mice given alloxan and barito tabat extract 134.7 mg/dl on the 8th day, 214.6 mg/dl on the 14th day, 129.9 mg/dl on the 21st day. The results of this study showed that there was a significant effect on the glucose levels of the mice, so it could be concluded that there was an effect of the administration of tabat barito extract on the reduction of glucose levels in the diabetic mice.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Keywords : </strong>Diabetes Mellitus, Barito Tabat Extract, Blood Glucose Level</p> 2023-05-24T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournalanalis.poltekkes-kaltim.ac.id/ojs/index.php/Analis/article/view/134 Gambaran Kadar Protein Daging Ayam Berdasarkan Waktu Dan Tempat Penyimpanan di Freezer 2023-05-25T20:24:17+08:00 Destiana Putri Rahmadani destianaputrirahmadani@gmail.com <p>Daging ayam memiliki zat gizi berkualitas tinggi seperti protein. Protein berfungsi sebagai sumber energi dan kekurangan protein menyebabkan mudah lelah, lemas dan sistem kekebalan tubuh berkurang. Untuk menjaga kualitas gizi pada daging ayam dapat dilakukan dengan menyimpan pada suhu beku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar protein daging ayam yang disimpan pada freezer kulkas dan freezer box dengan variasi waktu berbeda. Jenis penelitian deskriptif dan sampel yang digunakan adalah daging ayam yang berjumlah sebanyak 2,7 gram dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampling purposive dan analisa data yang digunakan adalah univariat. Hasil yang didapatkan yaitu kadar protein daging ayam segar sebelum penyimpanan sebesar 22,17%. Kadar protein daging ayam yang disimpan di freezer kulkas selama 2, 4 hari 20,37%, dan 6 hari 20,36%. Kadar protein daging ayam yang disimpan di freezer box selama 2 hari 20,40%, 4 hari 19,80%, 6 hari 19,21%. Besar penurunan kadar protein daging ayam pada freezer kulkas selama 2, 4 hari 1,80%, 6 hari 1,81% dan besar penurunan kadar protein daging ayam pada freezer box selama 2 hari 1,17%, 4 hari 2,37%, 6 hari 2,96% dari kadar awal sebesar 22,17%. Dapat disimpulkan terjadi penurunan sebesar 1,77-2,96% protein daging ayam yang disimpan pada freezer kulkas dan freezer box.</p> 2023-05-24T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournalanalis.poltekkes-kaltim.ac.id/ojs/index.php/Analis/article/view/147 Overview of Giemsa, Wright and Wright-Giemsa Staining on Peripheral Blood Smear 2023-05-25T20:24:20+08:00 Ilmiaty Nur Aini Uslafiah Anwar ilmiaty07@gmail.com <p>One type of complete blood count test is differential leukocyte count. this test uses peripheral blood smear. There are 3 staining methods for Peripheral Blood Smear (PBS), those are giemsa, wright, and wright-giemsa.</p> <p>This type of research is a descriptive study. The test material used in this study was 3 ml of EDTA blood, which was later made into 30 slides of peripheral blood smear. The 30 slides will be population as well as the sample. The variables of this study were single variables.</p> <p>From this study, the results obtained are that the best stain that can be used to observe erythrocyte cells is the wright-giemsa stain. For the leukocyte nuclei, we can be use wright stain, or a combination of wright and giemsa. For basophil granules, a combination of wright and giemsa can be used. For eosinopil cell’s granules can be observed using wright stain. The graules of neutrophil can be observed using giemsa stain. The cytoplasm of lymphocytes can be stained by giemsa or a combination of wright-giemsa. To observe the cytoplasm of monocytes, wright stain can be used. And for the observation of platelets, preparations can be stained using giemsa or wright stains.</p> 2023-05-24T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournalanalis.poltekkes-kaltim.ac.id/ojs/index.php/Analis/article/view/136 Gambaran Telur Soil Transmitted Helminth (STH) pada Selada (Lactuca Sativa) Pasar Modern (Supermarket) dan Pasar Tradisional di Kota Samarinda Tahun 2022 2023-05-25T20:24:22+08:00 Rizka Aulia finafina6615@gmail.com <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Jumlah infeksi Soil Transmitted Helminth (STH) sangat banyak di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Geografis Indonesia yang beriklim tropis, tanah yang lembab dan teduh sesuai dengan perkembangan STH. Spesies utama yang menginfeksi komunitas adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale). Penelitian gambaran telur STH ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya telur cacing STH pada sayuran selada (Lactuca sativa). Penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian dilakukan di Laboratorium Parasitologi Poltekkes Kemenkes Kaltim Tahun 2021. Sampel yang digunakan adalah Selada (Lactuca sativa) yang dijual di pasar modern (supermarket) dan pasar tradisional Kota Samarinda. Teknik pengambilan sampel menggunakan tenik random sampling dengan analisis data univariate. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil uji laboratorium dengan pemeriksaan metode Sedimentasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini didapatkan 2 sampel dari pasar tradisional yang diperiksa terkontaminasi telur cacing STH spesies Ascaris lumbricoides dengan presentase 20%. Hanya jenis telur cacing Ascaris lumbricoides yang dapat ditemukan dikarenakan Telur cacing Trichuris trichiura dan Hookworm yang keluar bersama feses setelah 1-2 hari akan menetas menjadi larva, sehingga tidak di temukan lagi di tanah. Hal ini berkaitan dengan pentingnya sanitasi pada makanan terutama sayuran mentah yang dapat dikonsumsi secara langsung.</p> <p><strong>Kata Kunci : Selada;Soil Transmitted Helminth (STH);Metode Sedimentasi</strong> </p> 2023-05-24T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournalanalis.poltekkes-kaltim.ac.id/ojs/index.php/Analis/article/view/126 Gambaran Kadar Protein pada Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson) Segar dan Olahan Ikan Menggunakan Metode Kjeldahl 2023-05-25T20:24:24+08:00 Nadya Nurhaliza Damayanty nadyanurhaliza10112000@gmail.com <p>Abstrak</p> <p>Ikan merupakan salah satu sumber protein terbaik dalam kehidupan. Protein ikan sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia karena mudah dicerna oleh tubuh. Salah satu jenis ikan yang mengandung kadar protein tinggi adalah ikan tenggiri Kadar protein pada ikan tenggiri yaitu sekitar 21 4gr/100gr Ikan tenggiri dapat diolah dengan berbagai macam cara yaitu goreng, asin, asap, pindang, dan abon. Proses pengolahan dapat menyebabkan perubahan kadar protein yang disebut denaturasi protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar protein pada ikan tenggiri segar dan olahan ikan tenggiri menggunakan Metode Kjeldahl.</p> <p>Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif, yaitu untuk mengetahui perbandingan kadar protein pada ikan tenggiri segar dan olahan ikan menggunakan metode kjeldahl. Ada 6 jenis perlakuan yang diberikan pada sampel ikan tenggiri yaitu ikan segar, abon, goreng, asin, asap, dan pindang Variabel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan variable tunggal yaitu kadar protein.</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian kadar protein pada 6 jenis pengolahan ikan tenggiri didapatkan perbedaan kadar protein pada ikan tenggiri segar adalah 17.85%, pada ikan pindang adalah 19.84%, pada ikan goreng adalah 26.16%, pada Abon ikan adalah 29.14%, pada ikan asap adalah 33.59%, dan pada ikan asin yaitu 34.88%.</p> <p>&nbsp;</p> 2023-05-24T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournalanalis.poltekkes-kaltim.ac.id/ojs/index.php/Analis/article/view/63 EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN TABAT BARITO (Ficus Deltoidea) TERHADAP HITUNG JENIS LEUKOSIT PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) ALERGI YANG DIINDUKSI OVALBUMIN 2023-05-25T20:24:25+08:00 Putra Mahardhika Wiguna ptramhrrr@gmail.com <p>Allergic diseases have increased rapidly in various developed and developing countries in the world. An increase in the number of leukocytes and the discovery of deformities and immature cells are markers of allergy. Methylrednisolone is used as an allergy medication because it inhibits excess cytokines from the immune response. Tabat barito leaves contain flavonoids which act as anti-inflammatory. The purpose of this study was to determine the effect of tabat barito leaf extract on leukocyte count in allergic white rats induced by vvalbumin.</p> <p>The type of research used was an experiment using the posttest only group design method, using experimental animals 24 male white rats divided into 4 groups: control white rats, allergic white rats, allergic white rats with tabat barito leaf extract and allergic white rats with methylprednisolone, seen by the count. types of leukocytes in the four groups. Data were analyzed univariately to determine the type of leukocyte count with and without tabat barito leaf extract and methylprednisolone.</p> <p>&nbsp;In each treatment group of white rats, the results of the leukocyte count were within normal limits. It can be concluded that the results in each treatment group were still within normal limits and the barito tabat extract had no effect on white rats.</p> <p><strong>Keywords : </strong>White Rat, Counting Types of Leukocytes, Barito Block</p> 2023-05-24T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournalanalis.poltekkes-kaltim.ac.id/ojs/index.php/Analis/article/view/77 Gambaran Kadar Kreatinin Pada Penderita Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Iche Abdul Moeis Samarinda 2023-05-25T20:24:27+08:00 Putri Husnul Hasanah putriihusnul20@gmail.com <p>Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Hubungan kreatinin darah dengan penderita Diabetes Melitus yaitu kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia kondisi ini menyebabkan dinding pembuluh darah rusak, lemah dan rapuh sehingga terjadi penyumbatan yang menimbulkan komplikasi mikrovaskuler salah satunya <em>Nefropati Diabetika</em>. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin pada penderita Diabetes Melitus di Rumah Sakit Inche Abdul Moeis.</p> <p>&nbsp;Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. &nbsp;Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 34 orang pasien. Populasi seluruh pasien rawat jalan dengan kriteria responden diabetes melitus terdiagnosa ≤1 tahun, jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Hasil Kreatinin dikatakan normal jika nilainya 0,5 – 1,5 mg/dL.</p> <p>&nbsp;Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh sebanyak 31 orang (91%) memiliki kadar kreatinin normal, sebanyak 2 orang (6%) memiliki kadar kreatinin di atas batas normal, dan sebanyak 1 orang (3%) memiliki kadar kreatinin di bawah batas normal. Ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya kreatinin pada penderita diabetes melitus yaitu adanya komplikasi penyakit lain salah satunya adalah hipertensi yang mengakibatkan kadar kreatinin yang tinggi.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> 2023-05-25T00:00:00+08:00 ##submission.copyrightStatement##