PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE MIKROSKOPISDAN METODE RAPID DIAGNOSTIC TEST TERHADAP PENEGAKAN DIAGNOSIS MALARIA DI PUSKESMAS SAMBALIUNG
Abstract
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. Penegakkan diagnostik kasus malaria harus dilakukan berbasis laboratorium, menggunakan mikroskop atauRapid Diagnostic Test(RDT). Kasus di lapangan terdapat tenaga kesehatan yang tidak mengcrosschek ulang hasil dari pemeriksaan RDT dengan pemeriksaan Mikroskopis yang merupakan standar baku pemeriksaan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain Cross Sectional. Variabel independen adalah metode Mikroskopis dan metode RDT, variabel dependen adalah penegakan diagnosis malaria. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 34sampel dari pasien di Puskesmas Sambaliung. Berdasarkan uji analisacrosstabsdiketahui total efektivitas pemeriksaan Mikroskopis dengan hasil positif terhadap pemeriksaan RDT dengan hasil positif adalah sebesar 11,8 %dan total efektivitas pemeriksaan Mikroskopis hasil negatif terhadap pemeriksaan RDT hasil negatif adalah 88,2%. Dan hasil analisa dengan uji eksak Fisher Test didapatkan nilaip-value signifikansi 0,001 yanglebih kecil (<) dari nilai α dengan batas kritis sebesar 0,05sehingga dapat disimpulkan bahwa P1 ≠ P2 “Ada perbedaan efektivitas pemeriksaan malaria dengan metode Mikroskopis dan metode Rapid Diagnostic Test”.
Kata kunci:Malaria, Mikroskopis, Rapid Diagnostic Test