UJI FITOKIMIA DAN ANTI BAKTERI EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

  • Agus Evendi

Abstract

Daun salam (Syzygium polyanthum) mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tannin dan triterpenoid. Senyawa-senyawa tersebut diduga memiliki sifat antibakteri. Daun salam (Syzygium polyanthum) selain digunakan sebagai bumbu dapur, biasa digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk penyakit diare. Salah satu penyebab diare adalah bakteri Salmonella typhi dan Escherichia coli.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif metode eksperimen. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat daya anti bakteri ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap Salmonella typhi dan Escherichia coli secara in vitro.

Hasil penelitian menunjukkan adanya senyawa aktif ekstrak daun salam (S. polyanthum)  yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, dan steroid. Senyawa tersebut memiliki zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dan Escherichia coli. Rata-rata pertumbuhan Salmonella typhi pada konsentrasi 25 µg/well sebesar 11.11 mm, 50 µg/well sebesar 11.78 mm, 100 µg/well sebesar 12.56 mm, 200 µg/well sebesar 12.78 mm, dan 400 µg/well sebesar 14.67 mm. Rata-rata pertumbuhan Escherichia coli pada konsentrasi 25 µg/well sebesar 11.33 mm, 50 µg/well sebesar 10.44 mm, 100 µg/well sebesar 11.33 mm, 200 µg/well sebesar 12.11 mm, dan 400 µg/well sebesar 12.00 mm. Respon penghambatan pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dan Escherichia coli oleh ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) termasuk dalam kategori kuat.

 

Kata kunci : ekstrak daun salam, Salmonella typhi, Escherichia coli,  daya antibakteri

Published
2017-07-14
Section
Articles